Rabu, 23 Januari 2013

MENYIKAPI REKAN KERJA YANG KELUAR ATAU RESIGN DAN TIPS MENGATASI DEADLINE PEKERJAAN



Menyikapi Rekan Kerja Yang Keluar atau Resign

Sudah 3 bulan, teman kerja sekaligus tim work saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan nya. Tidak cukup 2 tahun bergabung kemudian memutuskan untuk resign. Kerja di oil and gas company rupanya tidak membuat dirinya“silau” untuk bertahan.“I am not work for a label of company” mungkin dalam benak nya.
Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah keluarga yang jauh, kebetulan anak dan istrinya berdomisili di Jakarta. Tanpa ragu akhirnya memutuskan untuk resign. Lalu apa masalahnya, apakah semata-mata hanya persoalan Keluarga? Salary? atau lainnya?
Pertanyaan ini sebaiknya ditujukan kepada atasan, bagaimana me-maintain bawahannya, boleh jadi dia bukan salah seorang bawahan “yang paling smart” namun dedikasi, work load, work target harusnya menjadi parameter “appraisal”. Kalau sudah begitu ujung2 nya adalah salary yang competitive sedianya harus dipenuhi.
Bagaimana dengan rekan kerja yang lain, tentunya ini akan mengganggu irama kerja tim. solusinya adalah me-recruit dari karyawan sub contractor dengan kemampuan yang sama atau recruit kandidat dari luar yang lebih mastering. Jangan lupa persoalan yang akan muncul lagi adalah offering salary yang pastinya akan lebih besar. Be professional without reducing appraisal…!!

Menyikapi team yang resign

Jika orang-orang yang bagus meninggalkan perusahaan, lihatlah atasan langsung/tertinggi di departemen mereka. Lebih dari alasan apapun, dia adalah alasan orang bertahan dan berkembang dalam organisasi. First Break All the Rules
Cerita tentang banyaknya orang yang resign itu sudah umum terjadi didunia kerja, apalagi yang pekerjaannya di kantor konsultan, vendor atau istilah lain diluar perusahaan end user / client. Meski faktanya yang resign dari end user juga ‘cukup banyak’ walau tidak sebanyak yang di konsultan.
Saya pribadi juga beberapa kali keluar masuk perusahaan dengan berbagai alasan mulai dari perkembangan karir, keluarga hingga urusan internal dikantor. Seringkali berposisi pada pihak yang resign, memang rasanya tidak ambil pusing dengan kondisi kantor atau tempat yang ditinggalkan.
Namun setahun belakangan ini posisi saya terbalik menjadi pihak yang ditinggalkan. Walaupun dari sisi logika, buat teman-teman yang resign itu merupakan pilihan yang terbaik e.g gaji jauh lebih besar, posisi jauh lebih tinggi katakanlah. Tapi tetap saja ‘berat’ untuk yang ditinggalkan.
Ditinggalkan teman rasanya lebih mudah dibanding ditinggalkan team. Karena prinsip bekerja adalah bekerja sama, tentunya ditinggalkan anggota team memberikan dampak yang cukup berat bagi tim yang lain. Nampaknya saya harus belajar lebih banyak lagi untuk hari-hari kedepan.

Tips Mengatasi DeadLine Pekerjaan

Salah satu hal tersulit dalam kehidupan kerja profesional seseorang adalah mengatur waktu dengan baik. Untuk Anda yang berprofesi sebagai konsultan atau terpilih sebagai kepala untuk menangani sebuah proyek ataupun dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, pasti sering menghadapi tuntutan untuk menyelesaikan proyek sesuai tenggang waktu/deadline yang telah diberikan sebelumnya. Tugas yang kelihatannya mudah ini dapat menjadi sulit bila Anda tidak berhati-hati, yang sering kali membuat waktu yang tersedia tidak cukup karena kita meremehkan hal-hal yang terdengar sepele. Berikut initips mengatasi deadline pekerjaan yang bisa Anda coba terapkan segera.

Pertama, hal yang paling penting adalah memahami proyek yang akan Anda tangani. Hal ini mungkin terdengar sangat simpel, namun banyak orang yang tidak menyadarinya. Tapi ada perbedaan yang dalam cara pandang antara klien atau manajer yang memberi tugas dengan Anda sebagai pelaksana tugas mengenai bagaimana cara menyelesaikan sebuah proyek atau bagaimana tampilan yang diharapkan. Ada baiknya Anda bertanya mengenai hal-hal detil seperti, “Apa yang Anda harapkan setelah proyek ini selesai?” “Bagaimana bentuknya setelah selesai?” dan sebagainya. Semakin banyak pertanyaan yang Anda ajukan, semakin besar kemungkinan Anda dan dia (klien/manajer) mampu menyamakan persepsi sehingga bentrokan yang mungkin terjadi mengenai proyek tersebut dapat dihindarkan.

Kedua, bagi proyek tersebut menjadi sub-sub bagian kecil. Bagi tugas tersebut menjadi bagian-bagian kecil yang bisa dikerjakan terpisah, dan selesaikan berdasarkan urutan tugas. Hal ini akan memudahkan Anda dalam penyelesaian tugas, sebab sering kali bila tidak dibagi-bagi, sebuah tugas akan terlihat sangat banyak dan terlalu rumit untuk diselesaikan.

Setelah membuat daftar tugas yang akan dikerjakan, langkah berikutnya adalah mengerjakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Beri tanda check untuk setiap tugas yang telah diselesaikan.
Kemudian simak kembali daftar tersebut dengan seksama dan tuliskan berapa banyak waktu yang dibutuhkan sebelumnya untuk menyelesaikan tugas yang sama. Dengan melakukan perbandingan, dapat diketahui sejauh mana Anda telah berhasil memperbaiki diri.

Lalu apa yang harus Anda lakukan dalam merencanakan tugas yang belum pernah dilakukan sebelumnya? Mengatasi deadline pekerjaan. Misalkan Anda mendapatkan kontrak sebagai konsultan untuk membuat sebuah situs baru. Mungkin Anda tahu banyak tentang program-program penunjang yang akan digunakan untuk membangun, atau mungkin Anda mahir dalam desain grafis/tampilan situs. 
Tapi satu hal yang menjadi kekurangan : Anda tidak punya pengalaman membuat situs sendiri, dan untuk melakukannya perlu bantuan orang lain.
 Untuk mengatasinya, bertanyalah pada teman Anda, siapa tahu ia pernah punya pengalaman membuat situs atau kenal dengan orang lain yang paham tentang seluk-beluk hal satu ini. Biasanya orang yang sudah profesional di bidang ini dengan senang hati akan memberikan masukan atau nasehat.

Yang sulit adalah bila ternyata kita meremehkan tugas yang diberikan, yang pada akhirnya tidak mampu diselesaikan tepat waktu dan upaya mengatasi deadline pekerjaanpun menjadi gagal. 
Kalau sudah begini, kira-kira apa yang harus dilakukan ya? 
Strategi pertama adalah menuliskan alasan-alasan mengapa keterlambatan itu terjadi, kemudian temuai atasan atau klien Anda untuk bersama-sama mendiskusikannya.
Mengakui kesalahan diri sendiri tanpa melakukan pembelaan sangat penting, bila kita mampu melakukannya, biasanya manajer atau klien kita akan berbesar hati memberi maaf (asalkan tidak terlalu sering). 
Bukan tidak mungkin mereka memberikan masukan baru, sehingga dengan waktu ekstra maka tugas tersebut dapat diselesaikan dengan lebih sempurna dari sebelumnya.

ATAU :

Untuk mengatasi hal ini, simaklah beberapa trik menghadapi pekerjaan yang dikejar deadline :

1. Bekerja dengan Terorganisir
Jika pekerjaan banyak dan menumpuk, buatlah daftar pekerjaan yang harus diselesaikan. Tempatkanlah pekerjaan yang paling penting untuk diselesaikan secepatnya di urutan paling atas. Dengan begitu Anda dapat bekerja secara terorganisir. Membuat daftar juga membantu Anda melihat berapa banyak pekerjaan yang telah dicapai dan apa saja yang masih tersisa untuk dikerjakan.

2. Butuh Persiapan yang Matang
Anda memiliki batas waktu untuk melakukan presentasi atau menyelesaikan pekerjaan? Jika demikian, yang harus dilakukan adalah membuat persiapan yang matang. Pastikan Anda memiliki data yang akan mendukung presentasi tersebut. Hal ini dapat membantu menggali informasi yang dibutuhkan saat mengerjakan tugas yang harus diselesaikan secepatnya.

3. Hindari Segala Macam Gangguan
Anda tak perlu mengecek email kantor dan pribadi setiap lima menit sekali atau melayani segala panggilan telepon yang masuk ke ponsel. Pastikan juga saat bekerja tidak membuka situs jejaring sosial seperti facebook atau twitter karena hanya akan mengganggu waktu Anda saat bekerja.

4. Mengawasi Rekan Kerja
Jika pekerjaan yang harus diselesaikan dilakukan secara bersama dengan tim, Anda juga perlu mengawasi dan melihat kinerja rekan kerja. Dengan begitu semua pekerjaan dapat terkontrol dan selesai sesuai deadline yang ditentukan.

5. Bekerja Sesuai Rencana
Melakukan pekerjaan sesuai dengan rencana dapat menghemat waktu Anda. Pastikan teman satu tim atau rekan kerja Anda tahu apa yang sedang terjadi dengan kemajuan pekerjaan yang dilakukan. Hal ini bisa membuat Anda dapat melakukan pekerjaan ganda melalui perubahan kecil yang dibuat.